Tag Archives: Ceramah

Adanya (Ujian), Seperti Tidak Adanya (Ujian)

Pernahkah kita berfikir tentang nikmat yang justru menjadi laknat? Seperti halnya ketika kita tidak merasa berat meninggalkan ketaatan yang justru mendekatkan kita pada sang pencipta. Atau ketika Allah memberikan karunia yang cukup besar atas usaha kita yang biasa-biasa saja, dibandingkan dengan usaha orang yang lainnya. Bahkan ketika kita menikmati hidup berkecukupan tanpa hambatan dan rintangan, atau mungkin saat kita terlena melakukan dosa yang tidak terasa, tapi teguran belum kunjung menghampiri hidup kita.
Mungkin cerita ini bisa membawa setetes embun segar yang bisa menyentuh kalbu, tidak hanya sebagai penyejuk sanubari, tetapi Continue reading

Home is Where Our Story Begins

Malam hari di tanggal 16 Jumadil Ats Tsani 1436 H, ketika mega merah di langit sedikit demi sedikit meghitam. Burung-burung berangsur kembali ke sarang mereka. Bulan datang menggantikan matahari merajai kegelapan.

Hawa dingin mulai menerpa bumi. Di sebuah ruang keluarga, seorang bapak muda sedang duduk santai sambil menyelami bacaan Al Quran dengan gadgetnya. Tiba-tiba, seorang gadis datang menghampirinya. Dia menangis tersedu-sedu, matanya merah dengan air muka masam.

“Bi….” rajuknya masih sesenggukan

Bapak muda yang dipanggil Abi itu masih tenggelam dengan bacaanya. Continue reading

Ath Thoyyibaatu Lith Thoyyibiina

Subuh telah berlalu, pagi hari di tanggal 23 Jumadil Ats Tsani 1436 H, jalanan mulai ramai dengan lalu-lalang kendaraan. Dzikir-dzikir khas pagi hari, semacam Surat Al Waqi’ah berdengung di setiap sudut penjuru pondok. Pengajian tafsir Al-Quran sebentar lagi dimulai.

Para santri dengan semangat berebut memasuki ndalem Nyai untuk mendapatkan duduk paling depan, meski terkadang hawa kantuk tetap menyerang. Pernah, beberapa diantara mereka yang terlalu percaya diri dengan berkali-kali menunduk karena mengantuk, mendapat ta’zir dari Nyai, yaitu membaca wirid sambil berdiri. Continue reading