Tidakkah bermanfaat ? Mari kita renungkan

4 Jumadil Ats Tsani 1436 H,

Rasululloh SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Muslim)

Pernah berfikir untuk beramal hari ini? Amal apa yang akan anda kerjakan?

Sebuah kebiasaan dari suatu keluarga, mengikuti perkembangan info terbaru dari majalah bulanan, mungkin tidak terlalu berat. Apalagi setelah direnungkan, justru akan membawa efek syiar jangka panjang.

Mengapa bisa demikian ? Jawabannya singkat, Majalah menyimpan berbagai ilmu, yang mana ilmu merupakan sedekah jariyah yang tidak putus pahalanya, meskipun sang empunya sudah tiada.

Satu contoh kecil, misalkan anda berlangganan majalah 20 eksemplar. Satu dibaca sendiri, dua dibawa tetangga, tiga diminta saudara, dan sisanya dipakai anak-anak bermain layangan.

Tidakkah bermanfaat ? Mari kita renungkan.

Dua majalah dibawa tetangga, kemudian dibaca, disalurkan kepada anak-anaknya, disalurkan kembali kepada kerabatnya, relasinya atau bahkan kemudian disumbangkan ke rumah baca akan kembali kepada siapa pahalanya ? Tentu anda mengetahui jawabannya, jangan hanya tersenyum melihat rantai pahala dari amal jariyah ini. Coba aktualisasikan.

Tiga majalah dibawa saudara. Entah apa yang mereka perbuat dengan majalah kita. Dibaca, kemudian ditaruh begitu saja di meja. Diambil pembantunya, kemudian dibuka, dibaca, menarik, diberikan kepada anaknya di desa. Sungguh birokrasi awal jariyah yang sempurna, berakhir bahagia.

Masih ragu ?

Coba perhatikan kembali, sisanya, 14 eksemplar berserakan tercampakkan, kemudian diambil anak-anak. Dibaca, diberikan kepada kawan-kawannya, dibaca lagi, diceritakan isinya pada temannya. Sudah paham, diambil, dibuat layangan. Sungguh, menyenangkan hati anak.

Mari kita bandingkan dengan berinfaq pada pembangunan masjid. Harta yang kita berikan, sebut saja digunakan untuk membeli bahan bangunan, batu bata misalnya. Seiring dengan berjalannya waktu, batu bata tadi akan tergerus oleh zaman, dimakan rayap. Tidak tersisa, diganti dengan yang baru.

Nah apabila ilmu? apakah demikian? Tentu tidak. Sekali lagi, anda sudah pasti tau jawabannya. Jangan tersenyum kembali, coba, Do More!!

Ilmu dari A ke B, mengalir ke C dan D. Seperti pohon faktor, bercabang. Nilai pahalanya kembali lagi ke A.

Sama halnya apabila anda memiliki anak, usahakan dia bisa menghafal Al-Fatihah melalui anda. Ketika dia melantunkan Al-Fatihah, pahala mengalir terus untuk anda. Setiap sholat, setiap membaca doa sebelum belajar, bahkan setiap membaca bismillah ketika memulai pekerjaan. Tentu pahala akan terus menghampiri hidup anda. Maka nikmat Allah yang mana yang akan engkau dustakan?

Segala puji bagi Allah, mari bersyiar untuk Islam dengan mengamalkan ilmu. #Share